HIDUP MENJADI BERKAT


HIDUP MENJADI BERKAT

“ Lebih baik yang sedikit pada orang benar daripada yang berlimpah-limpah pada orang fasik” (Mazmur 37:16)

Syair lagu di atas tidak asing bagi kita, dimana-mana lagu itu menjadi berkat bagi banyak orang, saya pribadi berharap lagu tersebut tidak seperti lagu populer, yang sebentar menjadi hit tetapi tidak lama kemudian tenggelam, terlebih lagi hilang tanpa memberi dampak bagi penikmatnya untuk melakukan isi syair lagu tersebut.
Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang hidupnya bermanfaat bagi orang lain, namun demikian sebagian besar manusia justru mementingkan diri sendiri, jika kita menyadari bahwa hidup kita adalah “pemberian”, maka kita pasti akan menerapkan gaya hidup memberi. Hal ini terjadi oleh karena pemahaman yang keliru tentang bagaimana kehidupan umat pilihan Allah yang sesungguhnya.
Jika kita belajar dari para tokoh iman, maka kita akan tahu bahwa mereka menerima janji berkat Allah supaya mereka menjadi berkat bagi orang lain, contohnya adalah Abraham, Abraham diberkati Allah supaya semua bangsa mendapatkan berkat Allah, maka tujuan Allah dalam hidup Abraham tercapai.
Mazmur 37:16 menggambarkan dengan jelas kepada kita bahwa berkat Tuhan lebih baik berada ditangan orang benar daripada berada ditangan orang fasik. Mengapa demikian?, karena orang benar menyadari tujuan dari berkat Tuhan yaitu menjadi berkat bagi sesama. Jika demikian dapat kita ambil pembuktian terbalik, bahwa jika manusia menggunakan berkat Tuhan untuk menjadi berkat, maka dia adalah orang benar, tetapi jika ia menggunakan hartanya untuk kepentingan diri sendiri, maka tentulah dia orang yang fasik.
Lalu siapakah diri kita? Orang benar ataukah orang fasik? Salah satu hal yang menentukan status kita adalah tentang bagaimana kita menggunakan berkat Tuhan, bukan tentang jumlah tetapi tentang kemauan menggunakan berkat Tuhan menjadi berkat bagi sesamanya.
Alkitab mencatat bahwa ada orang yang meskipun memiliki sedikit tetapi menggunakan berkatnya untuk memberkati orang lain, misalnya seorang janda miskin yang memberi makan Elia.

Jadi jikalau demikian, jelas bagi kita bahwa menjadi berkat tidak perlu menunggu setelah kita "banyak harta", karena orang yang kaya bukanlah yang banyak hartanya, tetapi yang mampu menanggung kelemahan sesamanya, kaya tidak terletak pada hartanya, karena harta hanyalah titipan sementara, kaya itu terletak pada hatinya karena itulah miliknya yang selalu jadi miliknya.

“HIDUP MENJADI BERKAT ITU CIRI ORANG BENAR”

Comments

Popular posts from this blog

LAGU-LAGU IBADAH JUMAT AGUNG

PANGERAN BURUK RUPA

PANDANGAN PENUH MAKNA