GEMBALA YANG BAIK


MENJADI GEMBALA YANG BAIK
(Yohanes 21:15-17)



Setelah kematian Tuhan Yesus, para murid seolah-olah kehilangan tujuan hidup, mereka seakan lupa visi dan Misi yang telah Tuhan berikan bagi mereka untuk menjadi penjala manusia, mereka kembali kepada kehidupan lama mereka sebagai penjala ikan, mengapa demikian? Murid Tuhan seakan kehilangan pegangan hidup ketika mereka tidak bersama Yesus. Hal ini terjadi karena para murid belum dipenuhi Roh Kudus.
Hal ini membuktikan kepada kita bahwa hidup diluar Tuhan, kita akan kehilangan arah dan tujuan hidup yang benar. Apakah tujuan hidup para murid sesungguhnya? Dalam kesempatan bertemu dengan Petrus, maka Yesus bertanya “ Simon anak Yohanes apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?”. Simon Petrus menjawab “Benar  Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau” kemudian Yesus memberi perintah “Gembalakanlah domba-dombaku”.
Pertanyaan yang sama diulang hingga tiga kali. Mengapa demikian? Tuhan belum menemukan kesungguhan dari diri Petrus, itu sebabnya Tuhan bertanya hingga Tuhan menemukan kesadaran dalam diri Petrus untuk menggembalakan kawanan domba Allah dengan kesungguhan, mengapademikian? Hal ini dikarenakan tidak mudah menjadi seorang gembala yang baik.
Pertama:
Seorang gembala yang baik adalah seorang gembala yang memperhatikan makanan bagi domba-dombanya yang belum dapat mencari makan sendiri. Ayat 15 bagian akhir “gembalakanlah domba-dombaku”, dalam versi bahasa inggris (KJV) digunakan kalimat “Feed My lambs” yang berarti perintah untuk memberi makan anak-anak domba Yesus. Hal ini berarti bahwa seorang gembala harus memperhatikan domba-dombanya yang belum bisa mencari makan yaitu anak-anak domba (lambs) atau dapat diartikan sebagai domba-domba yang masih lemah, seorang gembala harus memberi makanan kepada dombanya yang masih lemah.
Kedua:
Seorang gembala yang baik adalah seorang gembala yang memperhatikan domba-dombanya, “tend My sheep”. Domba-domba yang sudah bisa makan dengan mencari makanannya harus tetap diperhatikan agar tidak menjauh dari kumpulannya, karena hal itu akan dapat membuat domba itu tersesat, dan menjadi mangsa predator, seorang gembala harus terus memperhatikan agar tidak ada yang terhilang.
Ketiga:
Agar dapat menjadi gembala yang baik, maka haruslah menggembalakan dengan kesungguhan hati. Petrus memang mengatakan mengasihi Tuhan Yesus, tetapi dia masih ragu tentang refleksi dari tugas itu yaitu menggembalakan kawanan domba Allah, Petrus tahu itu tidak mudah, tetapi Yesus memerintahkan untuk menggembalakan bukan sebagai pilihan, tetapi sebagai perintah, jika mengasihi Tuhan, maka Konsekuensi logisnya adalah menjadi gembala domba Allah.
Jadi dengan demikian dapat kita pahami bahwa setiap kita yang menyatakan diri mengasihi Tuhan, maka kita harus menggembalakan kawanan domba Allah, mungkin suami atau isteri kita, anak-anak kita, keluarga, tetangga, teman atau sahabat kita, yang semua itu harus dilakukan dengan kesungguhan hati dan penuh perhatian. Tuhan Yesus memberkati.

Comments

Popular posts from this blog

LAGU-LAGU IBADAH JUMAT AGUNG

PANGERAN BURUK RUPA

PANDANGAN PENUH MAKNA