KEKRISTENAN YANG BERUBAH DAN BERTUMBUH
KEKRISTENAN YANG BERUBAH DAN BERTUMBUH
1 Korintus 3:1-3
"Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat
berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan
manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus." 1 Korintus 3:1
Menjadi orang Kristen tidak cukup
hanya sebagai status, menjadi orang Kristen harus dibuktikan melalui perubahan
hidup dan pertumbuhan iman. Rasul Paulus menegaskan bahwa tingkat kerohanian
seorang Kristen terbagi menjadi 3 kategori:
Kristen duniawi, Kristen bayi
(kanak-kanak) dan Kristen
rohani (dewasa). Kata “kamu” yang dimaksudkan oleh Paulus merujuk kepada jemaat Tuhan yang ada di kota
Korintus. Sudah lama menjadi Kristen
tidak menjadi jaminan bahwa seseorang memiliki kehidupan rohani yang mumpuni,
karena ada banyak orang Kristen yang kualitas hidupnya tidak jauh berbeda
dengan orang-orang di luar Tuhan, sehingga hidupnya bukannya menjadi berkat
bagi orang lain tapi menjadi batu sandungan.
Kristen duniawi. Istilah duniawi dalam ayat ini diterjemahkan
dari kata Yunani sarkikos, yang akar katanya adalah sark yang berarti: daging,
tubuh jasmaniah, materialistik, fana, secara harafiah bisa diartikan suatu
kehidupan yang dikendalikan oleh daging atau sifat kedagingan. Bukankah ada banyak orang yang menyandang
status sebagai pengikut Kristus
(Kristen) namun tetap saja
memiliki tabiat duniawi. Hal itu
menunjukkan bahwa ia masih hidup sebagai manusia 'lama', belum sepenuhnya menanggalkan dan
masih hidup menurut keinginan daging, bukan menurut pimpinan Roh Kudus,
sehingga orientasi hidupnya hanya berpusat kepada hal-hal yang “duniawi”. Begitu juga ketika dihadapkan pada masalah,
orang Kristen duniawi cenderung menyelesaikannya dengan cara-cara dunia yaitu
mengandalkan kekuatan, kemampuan dan kepintaran sendiri, serta menaruh harapan
kepada manusia.
Bagaimana supaya fifat kedagingan atau
sifat duniawi itu tidak lagi mendominasi atau menguasai dalam hidup kita? Tidak ada jalan lain selain kita harus berani
membayar harga, keluar dari zona nyaman, dan tunduk sepenuhnya kepada Roh
Kudus. "Maksudku ialah: hiduplah oleh
Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." (Galatia 5:16). Kemauan untuk tunduk di bawah pimpinan Roh
Kudus adalah sarana memperoleh kemampuan untuk menanggalkan manusia 'lama', karena dengan kekuatan sendiri kita
takkan bisa melakukannya. Demikianlah,
kita harus mau berproses seumur hidup kita! Berubah dari hidup duniawi menjadi
hidup rohani, bertumbuh dari iman yang kecil menjadi iman yang dewasa.
"Karena itu matikanlah dalam dirimu
segala sesuatu yang duniawi..."
Kolose 3:5
Comments
Post a Comment