RENUNGAN HARIANKU

HIDUP DAN MATI UNTUK TUHAN
(ROMA 14:8)
“Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan”
K
ehidupan dan kematian adalah dua hal yang sangat berbeda, namun keduanya bagaikan dua sisi mata uang dalam kehidupan manusia, dimana ada kehidupan pasti akan ada kematian.
Kehidupan sangatlah berharga, sehingga banyak hal dikorbankan untuk mempertahankan kehidupan, meskipun tidak ada yang dapat memperpanjang kehidupan selain Tuhan. Demi kehidupan ada banyak orang yang melupakan jalan Tuhan, meskipun kehidupan yang sesungguhnya adalah milik Tuhan. Begitu berharganya kehidupan sehingga orang lupa berbicara tentang kematian.
Kematian adalah suatu hal yang pasti bagi mahluk hidup di dunia ini termasuk manusia, datangnya memang tidak diketahui waktunya, namun pasti dating. Hal ini yang seharusnya diwaspadai manusia, apa yang akan terjadi setelah mati.
Paulus memberikan solusi bahwa selama hidup, hidup untuk Tuhan, meski menghadapi tantangan yang berat, tetaplah hidup untuk Tuhan, meski menghadapi maut sekalipun, karena lebih baik mati untuk Tuhan.
Dan siapa yang mau mati untuk setan? Jika tidak ada, maka mari hidup dan mati untuk Tuhan. SB

“Keputusan saat ini, menentukan masa depan”
“MEMBANGUN DENGAN KEBAIKAN”
(Roma 15:2)
“setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya”
D
alam kehidupan kita, seringkali ada orang yang tidak suka akan keberhasilan orang lain dan senang jika orang lain gagal (ini perasaan iri hati). Ada yang mengatakan “susah lihat orang senang, dan Senang lihat orang susah”.
Tapi Tuhan melalui rasul Paulus mengajar kita hari ini, bahwa ketika kita hidup dalam kemurahan Tuhan, maka kita harus terlebih dahulu mencari kesenangan orang lain atau sesame kita, dengan kata lain membahagiakan orang lain agar kita bahagia, sama seperti kristus yang meninggalkan kemuliaannya untuk mengangkat manusia dari kehinaannya. Namun seringkali manusia merasa puan kalau melihat sesamanya terhina.
Saya terinspirasi oleh seorang motivator dan konselor yang ketika memberikan seminar, peserta yang hadir disuruh menulis nama masing-masing di sebuah balon. Kemudian peserta yang jumlahnya ratusan itu disuruh keluar ruangan. Setelah waktu masuk, peserta diberi waktu 5 menit untuk mencari balonnya masing-masing. Maka terjadi keributan dan waktu habis mereka tidak mendapatkan. Kemudian perintah selanjutnya adalah mengambil balon dan memberikan kepada orang yang namanya tertera di balon itu, maka dalam waktu 5 menit mereka mendapat balon masing-masing.
Ketika kita mendahulukan sesama kita, maka bagian kita juga menjadi milik kita. SB.
TOLERANSI DAN EMPATI
(ROMA 12:15)
“Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!”

K
ata toleransi dan empati menjadi hal yang mahal ditengah kehidupan yang semakin individualis. Manusia semakin cenderung mementingkan diri sendiri. Intoleransi semakin berkembang, egois semakin bertahta didalam kehidupan manusia.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk toleransi dan berempati dengan sesame kita.
Bersukacita dengan orang yang bersukacita. Hal ini bukan berarti kita harus berpura-pura bersukacita, sukacita yang tulus ketika ada orang yang berhasil dalam hidupnya. Bukan susah melihat kesuksesan orang lain. Menangis dengan orang yang menangis, ini juga bukan tentang kepura-puraan, tetapi ketulusan hati merasakan pergumulan orang lain, bukan hanya mengeluarkan kata-kata penghiburan, tetapi turut merasakan terkadang lebih baik daripada banyaknya kata-kata.
Ditengah krisisnya rasa toleransi saat ini mari kita mengembangkan sikap toleran itu dengan mengedepankan rasa empati terhadap pergumulan orang lain, sehingga yang lemah dikuatkan yang susah dihiburkan.
Mengembangkan sikap toleransi dan empati adalah sebuah ketulusan, bukan sebuah kepura-puraan. Perhatian yang tulus akan menguatkan sesame kita. Tuhan Yesus memberkati.SB.
SEANDAINYA TUHAN TIDAK BERBUAT
(DANIEL 3:18)
“Tetapi seandainya tidak, henddaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu”
                Di dalam kehidupan ini, tidak semua persoalan selalu ada solusi, terkadang Tuhan mengijinkan kita mengalami kegagalan, masalah dan pergumulan yang tidak terselesaikan. Semua itu adalah sebagai sebuah bentuk ujian iman, orang mungkin kuat menghadapi tantangan, tetapi tetap kuat menghadapi kegagalan adalah iman pada tingkat tertinggi.
                Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah salah satu orang uang menghadapi bahaya maut, dan tidak ada jalan keluar, tetapi mereka punya komitmen iman, “seandainya tidak”, mereka tidak mau berpaling pada Allah lain selain Allah Israel.
                Kita harus tetap percaya, meski tidak ada solusi atas masalah kita, tetap setia pada Tuhan meski seolah Tuhan tidak berbuat karena Sadrakh, Mesakh dan Abednego membuktikan bahwa semakin besar ujian iman maka semakin besar pula berkat dibalik ujian iman itu.
                Orang sering mengatakan bahwa kegagaalan adalah keberhasilan yang tertunda, tetapi firman Tuhan mengajar bahwa Tuhan tidak pernah menunda keberhasilan kita, kegagalan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan. Jadi jika kita gagal, tetaplah bersukur pada Tuhan, karena Tuhan tidak pernah menunda kleberhasilan kita. Jadi tetaplah percaya apapun keadaannya. SB
RATU SORGA (PENDALAMAN ALKITAB)
(YEREMIA 44)
Israel telah dihancurkan oleh bangsa Babel, sebagian besar dibawa sebagai tawanan ke tanah kasdim. Penghukuman Tuhan bagi bangsa Israel ternyata belum membuat mereka menyadari dosa mereka, bangsa Israel tetap tinggal dalam dosa-dosa penyembahan berhala, terutama penyembahan terhadap “ratu sorga”, dengan memberikan korban bakaran yang seharusnya untuk Tuhan tetapi diberikan kepada “ratu sorga”.
Siapakah “ratu sorga “ itu? Ratu sorga sesungguhnya gelar untuk dewi-dewi, yaitu gelar dewi Astarte sesembahan bangsa Fenisia, gelar untuk dewi Isytar sesembahan bangsa Asyur, gelar asytoret dewi bangsa kanaan serta gelar dari dewi artemis di efesus(Kis.19:27). Kepada ilah-ilah inilah mereka memberikan korban bakaran.
Lebih menyedihkan adalah bahwa bangsa Israel merasa bahwa kehancuran Yerusalem terjadi karena mereka berhenti memberikan persembahan kepada ratu sorga, sehingga setelah kehancuran Yerusalem mereka tidak mencari Tuhan.
Kehancuran umat Tuhan sesungguhnya sebuah teguran atas dosa mereka yang melakukan kejijikan dihadapan Tuhan dengan menyembah allah lain selain TUHAN. Oleh sebab itu, selayaknya mereka yang masih memiliki kesempatan untuk bertobat, kembalilah kepada Tuhan, sebab tidak ada ratu sorga. TUHAN lah raja diatas segala raja dibumi dan di sorga. Amin.SB 
HARGA SEBUAH PANGGILAN
(KEJADIAN 12:1)
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini kenegeri yang akan kutunjukkan kepadamu”.
Memenuhi panggilan TUHAN, bukanlah sebuah perkara yang mudah, harus ada penyangkalan diri dan perlu sebuah “pengorbanan”. Abram dipanggil oleh Allah untuk menjadi umat TUHAN, untuk memenuhi panggilan itu Abram harus mengorbankan sesuatu yang dalam pandangan umum disebut berharga yaitu:
Pertama: Pergi meninggalkan negerinya, negeri berbicara tentang wilayah kekuasaan, zona aman, dan sebuah kedaulatan. Abram harus meninggalkan tempat dimana dia dihormati, tempat dimana dia merasa nyaman ke tempat yang belum jelas (bagi manusia).
Kedua: Pergi meninggalkan sanak saudara, meninggalkan perhatian dan kasih sayang keluarga, kehangatan kasih dari keluarga dan pergi ketempat yang asing dimana orang tidak mengenalnya dan mungkin menganggapnya sebagai musuh.
Ketiga: Pergi meninggalkan bapanya, Abram harus meninggalkan bapanya. Meninggalkan bapa berakibat hilangnya hak kesulungan Abraham, hak warisan yang mana sebagai anak sulung, Abram berhak mendapat dua bagian. Tetapi hak itu akan hilang karena ia meninggalkan rumah bapanya. Mengikut TUHAN Perlu pengorbanan, lalu apa yang kita dapatkan? Baca bagian selanjutnya! Amin.SB
BERKAT MEMENUHI PANGGILAN TUHAN
(KEJADIAN 12:2)
“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat”.
Memenuhi panggilan TUHAN, Abram meninggalkan negerinya, saudaranya dan bapanya, lalu apa yang akan diberikan TUHAN kepada Abram? TUHAN akan mengganti semua yang Abram Tinggalkan:
Pertama: TUHAN akan membuat Abram menjadi bangsa yang besar. Hal ini menggantikan dua hal pertama yang ditinggalkan Abram, yaitu negeri dan sanak saudara. Sebuah bangsa pasti mendiami suatu negeri dan sebuah bangsa yang besar pasti ditandai dengan jumlah penduduk yang besar pula. Apa yang TUHAN berikan jauh lebih besar dari apa yang dimiliki Abram sebelumnya.
Kedua: Tuhan memberkati Abram dan Abram menjadi berkat bagi banyak orang dan namanya akan masyhur. Hal ini menggantikan apa yang Abram Tinggalkan yaitu bapa dan rumah bapanya. Kalau Abram bertahan dirumahnya, ia akan mendapat warisan, tetapi kemasyhuran tetaplah nama ayahnya, dan dia hanya mendapat dua bagian dari apa yang dimiliki ayahnya, tetapi ketika Abram mengikuti panggilan TUHAN, dia tidak meminta warisan harta, tetapi ia berkelimpahan harta bahkan menjadi pemberi warisan kepada banyak generasi. Pilihan ada pada kita, tetap berada di zona nyaman kita dan menjadi peminta warisan, atau mengikuti panggilan TUHAN dan menjadi berkat bagi banyak orang? SB
PEMULIHAN DARI TUHAN
(AYUB 42:10)
“Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu”.
Penderitaan Ayub adalah gambaran manusia yang miskin, sakit dan menjijikan. Sesungguhnya begitulah kondisi manusia yang berdosa. Namun apa yang dialami Ayub bukanlah karena dosanya, satu-satunya dosa Ayub adalah: “ia merasa dirinya benar dan Allah salah terhadap dirinya”.
Apa yang dialami Ayub membuktikan bahwa  hidup umat TUHAN terkadang harus gagal, supaya kita tahu bahwa TUHAN berdaulat dalam hidup kita, supaya kita tahu bahwa rencana TUHAN tidak ada yang gagal, meskipun kita gagal. Ayub diajar oleh TUHAN untuk kuat menhadapi kegagalan karena itu addalah bagian dari proses menuju keberhasilan.
Yang pertama: Pemulihan terjadi dalam hidup Ayub setelah Ayub mengalami pemulihan dengan TUHAN, ayub menyadari kesalahannya dan menyesal (42:6).
Yang kedua: terjadi pemulihan hubungan dengan teman-temannya, Ayub terlebih dahulu harus berdoa untuk sahabat-sahabatnya.
Maka kemudian TUHAN memulihkan keadaan Ayub, bahkan TUHAN memberikan segala kepunyaan Ayub dua kali lipat dari sebelumnya. Jika kita ingin dipulihkan, baik itu diri kita, pemulihan keluarga kita, pemulihan ekonomi kita, maka kita harus memulihkan hubungan dengan TUHAN dan sesama terlebih dahulu. Amin.SB
REMAH-REMAH YANG MEMBERI HIDUP
(MARKUS 7:28)
Tetapi perempuan itu menjawab:”Benar, Tuhan, tetapi anjing yang dibawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”
Remah-remah adalah sisa-sisa makanan yang biasanya dibiarkan berjatuhan ketika makan, bahkan kemudian dibuang begitu saja. Tetapi perhatikanlah dengan baik, bahwa dalam bagian firman Tuhan ini, remah-remah itu, meski disia-siakan oleh anak, tetapi bermanfaat bagi “anjing” yang makan di bawah meja tuannya.
Perempuan siro fenisia itu menunjukkan imannya dan makan dari remah-remah firman Tuhan yang kemudian memberikan kehidupan pada anaknya yang dirasuk roh jahat. Iman yang luar biasa, ia tidak perlu jumlah besar, ia hanya cukup dengan mendapatkan “remah-remah”. Ada beberapa hal yang membuat perempuan siro fenisia itu dapat memperoleh bagian dari Tuhan yaitu: Pertama: tidak berbantah dengan Tuhan. Ia membenarkan kata Tuhan tentang dirinya, ia menyadari siapa dirinya dihadapan Tuhan.
Kedua: Rendah hati, perempuan siro fenisia itu tidak marah digambarkan sebagai “anjing”, ini menandakan kerendahan hatinya. Ia tidak marah dengan ungkapan Yesus, harga dirinya atau egonya tidak dipertahankan dihadapan Tuhan.
Ketiga: merasa cukup dengan apa yang Tuhan beri, remah-remah yang di dapatnya dirasa cukup, tidak tamak untuk mewujudkan ambisi dan keinginannya. Banyak orang suka berbantah dengan Tuhan, merasa sombong rohani dan tidak pernah merasa cukup dengan berkat Tuhan. Tapi firman Tuhan ini mengajar kita untuk tidak berbantah dengan Tuhan, rendah hati dan mencukupkan diri dengan apa yang Tuhan beri. Amin.SB


Comments

Popular posts from this blog

LAGU-LAGU IBADAH JUMAT AGUNG

PANGERAN BURUK RUPA

PANDANGAN PENUH MAKNA