GEMBALA DAN DOMBANYA


MENGASIHI TUHAN SIAP MENJADI GEMBALA
BAGI KELUARGA DAN BAGI YANG LEMAH
(1 Petrus 5:1-11)




Rasul Petrus merupakan orang yang mendapatkan mandat untuk menggembalakan domba-domba/umat Tuhan (Bandingkan Yoh 21:15-17) bahkan petrus menyadari bahwa “menggembalakan” memerlukan pengorbanan dan kesungguhan hati.
Dalam 1 Petrus 5:1-11, Petrus meminta kepada para “penatua” untuk menggembalakan kawanan domba Allah. Penggembalaan harus dilakukan dengan tiga catatan penting yaitu:
1.       Jangan dengan “paksa”. Dalam Menggembalakan umat Tuhan/kawanan domba Allah tidak boleh dilakukan dengan memaksa diri, yang berakibat pada pemaksaan terhadap kawanan domba Allah. Penggembalaan harus didasarkan pada “kerelaan hati” sehingga berdampak pada kerelaan kawanan domba Allah.
2.       Jangan berorientasi pada“keuntungan” karena gembala bukanlah “pedagang”. Yang Tuhan mau adalah seorang gembala yang berorientasi pada domba-dombanya semata-mata, bukan gembala upahan melainkan gembala yang memperhatikan makanan domba-dombanya (Yoh 21:15 “Feed My Lambs”), gembala yang memperhatikan keamanan domba-dombanya (Yoh 21:16 “Tend My Sheep”). Gembala yang “mengabdikan diri”, menggembalakan karena keinginannya yang mulia.
3.       Jangan seolah olah memerintah. Menggembalakan domba berbeda dengan menggembalakan kambing, lembu atau kuda, domba tidak tahu arah tujuan, bahkan jalan pulangnya, gembala harus menuntun, memberitahu kemana arah yang harus dituju, gembala berjalan dahulu. Seorang gembala memberikan teladan.
Lalu bagaimanakah sikap kawanan domba Allah?
1.       Tunduklah kepada orang-orang yang tua. KJV menggunakan istilah “submit” yang berarti menyerah, artinya memasrahkan diri kepada gembala dengan tiga kriteria di atas. Menyerahkan diri sepenuhnya pada pimpinan orang-orang tua dengan sikap yang rendah hati. Rendah hati berarti rela dipimpin, rela ditegur, rela diperingatkan akan bahaya. Kepatuhan kepada gembala/orang tua merupakan refleksi kepatuhan dan penyerahan diri yang total kepada Allah.
Bagaimanakah akibatnya jika gembala dengan kesungguhannya dan domba dengan kepatuhannya?
1.       Domba akan terhindar dari terkaman iblis yang berkeliling seperti singa.
2.       Kita sebagai kawanan domba Allah akan diperlengkapi, diteguhkan dikuatkan, dan dikokohkan sampai akhir.
Jemaat yang teguh sampai akhir adalah jemaat dengan gembala yang melayani dengan pengabdian diri, jemaat yang hidup dalam kepatuhan dan kuasa Allah yang melengkapi umat Tuhan. GBU

Comments

Popular posts from this blog

LAGU-LAGU IBADAH JUMAT AGUNG

PANGERAN BURUK RUPA

PANDANGAN PENUH MAKNA